Latest Movie :
Home » » Kondisi umat Islam dewasa ini memprihatinkan

Kondisi umat Islam dewasa ini memprihatinkan

{[['']]}

Sebagian umat Islam telah jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an dan sunah sehingga kehilangan identitasnya sebagai seorang Muslim. Mereka tidak lagi merasa bangga terhadap keislamannya, namun justru merasa aneh ketika melihat saudaranya yang taat menjalankan perintah agamanya dan memiliki komitmen terhadap keislamannya. Dan yang lebih memprihatinkan lagi sebagian dari mereka (umat Islam) tidak memahami Islam itu sendiri, yang mempunyai sifat menyeluruh, meliputi segala aspek kehidupan. Islam hanya dipandang sebagai ritual ibadah, identik dengan masjid, pengajian, dan sebagainya, yang semuanya identik dengan kelemahan, kebodohan, dan kemiskinan. Akibatnya umat Islam benar-benar terjebak dalam kondisi kerusakan.
Diantara hal-hal yang menjadi penyebab kerusakan umat adalah:
1. Umat Islam zholim dari Al-Qur’an dan sunah.
Sebagian besar umat Islam saat ini tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya. Al-Qur’an tidak dibaca dan tidak dijaikan rujukan dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya berbagai kerusakan dan kemunduran terjadi dalam tubuh umat tanpa bisa dibendung. Sat ini sangat sedikit di antara umat Islam yang membaca Al-Qur’an dan konsisten membacanya. Diantara yang membacanya, sangat sedikit pula yang mengamalkannya. Kebanyakan umat jahil dari Al-Qur’an, bahkan berpaling kepada berbagai ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
2. Umat Islam tengah dilanda wabah penyakit di berbagai aspek kehidupannya. Kita dapat melihatnya di aspek :
1. Aqidah (‘aqidatan)
Masih banyak umat Islam yang ragu terhadap kebenaran agamanya sendiri, ragu dengan kesempurnaan risalah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Keraguan itu berdampak pada penyimpangan akidah yang serius, kemusyirikan merajalela secara transparan. Itupun diperparah oleh media informasi yang penuh propaganda perdukunan dan paranormal. Naifnya, banyak tokoh berstatus “kyai” membenarkan dan mendukung propaganda itu.
2. Pendidikan (tarbiyatan)
Banyak orang tua muslim yang menganggap sepele masalah pendidikan agama Islam bagi anak-anak mereka. Mereka lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah Internasional milik musuh-musuh Islam daripada menyekolahkan ke sekolah-sekolah Islam Terpadu. Mereka lebih bangga anaknya mengikuti les fisika, kimia, matematika, atau bahasa Inggris daripada belajar mengaji di TPA atau kursus bahasa Arab.
Di sisi pemerintah sendiri, pemerintah lebih mengutamakan masalah ekonomi, politik, dan pertahanan dan keamanan daripada masalah pendidikan. Mereka sangat kurang memperhatikan masalah anggaran dan kualitas kurikulum pendidikan. Lihat saja kualitas sekolah-sekolah kita, sangat kalah jauh dibandingkan sekolah-sekolah di luar negeri. Jadilah umat muslim menjadi bodoh dan kalah bersaing dengan umat lain.
3. Pengetahuan dan Kebudayaan (tsaqofatan)
Mutu pendidikan yang rendah, informasi yang terbatas, keterbelakangan di bidang teknologi, dan semangat belajar yang rendah menjerumuskan umat ini pada kepicikan ilmu dan kebudayaan.
4. Dakwah (da’watan)
Umat yang bodoh, mana mungkin bisa berdakwah. Kebangkitan dakwah yang kini -alhamdulillah- mulai menampakkan indentitasnya baru dibangun oleh sedikit orang dari sekian besar umat Islam. Tentu laju dan sambutannya masih lamban. Ini adalah permasalahan serius yang setiap penyeru dakwah Islam harus tetap teguh di jalannya dan tidak menjadi frustasi. Apalagi musuh-musuh Islam di luar sana juga sedang giat melakukan gerakan pemurtadan dan pendangkalan akidah.
5. Organisasi (ta’zhiman)
Manajemen keumatan sangat lemah, akibatnya banyak unsur-unsur umat ini yang mudah diadu domba, mudah berselisih, dan tidak ada kepedulian satu sama lain. Kondisi ini jelas tidak memungkinkan terbangunnya pemaksimalan potensi yang ada.
6. Akhlak (akhlaqon)
Akibat tercemar ghazwul fikri, umat yang terkenal sebagai bangsa Timur yang menjunjung tinggi kesopanan dan agama, kini tidak lagi berpegang kepada nilai-nilai itu. Padahal eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh akhlak (moral)nya.


7. Tidak ada ukhuwah kecuali sedikit
Kepedulian tehadap sesama umat Islam sangat kecil. Umat di satu negeri hampir-hampir tidak mempedulikan keadaan saudaranya di negeri lain. Umat terkena pula penyakit ananiyah (egois). Baginya, keselamatan diri dan keluarga yang penting, orang lain belakangan. Padahal Rasulullah bersabda: “Tidak beriman salah seorang kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
Akibatnya, umat sangat lemah. Musuh-musuh Islam dengan mudah menjajah dan menindas umat Islam, karena umat Islam di berbagai negeri hampir tidak saling peduli atau menolong bila sebagian ditimpa kesulitan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Download Film Mudah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger